Minggu, 01 Maret 2009

prasejarah

SEJARAH

Sejarah adalah suatu ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau dalam lingkungan kehidupan manusia ,

SUMBER-SUMBER SEJARAH

Sumber sejarah itu beraneka ragam, ada yang berupa sumber lisan, sumber tertulis, dan sumber benda.

1. Sumber lisan adalah keterangan langsung dari para pelaku atau saksi-saksi dari peristiwa yang terjadi dimasa lampau ,atau dari orang-orang yang menerima keterangan itu secara lisan dari orang lain.

2. Sumber tertulis adalah sumber yang berupa prasasti-prasasti, dokumen-dokumen, naskah-naskah, babad,rekaman, dan sebagainya.

3. Sumber benda adalah sumber yang berupa peninggalan-peninggalan sejarah seperti alat-alat ataupun benda-benda budaya(kapak, gerbah,perhiasan manik-manik ), dan sebagainya yang dihasilkan oleh manusia dimasa lampau, baik yang terbuat batu maupun logam.

PERISTIWA SEJARAH

Para ahli membagi kurun waktu sejarah. Seluruh kurun waktu sejarah dibagi atas dua zaman, yakni zaman prasejarah dan zaman sejarah.

1. Zaman Prasejarah, yakni suatu zaman dimana manusia belum mengenal tulisan. Kurun waktu prasejarah ini merentang sejak adanya bumi ini sampai ditemukannya tulisan.

2. Zaman Sejarah, yakni zaman dimana manusia sudah mengenal tulisan. Kurun waktunya merentang sejak manusia mengenal tulisan sampai sekarang. Zaman sejarah mulai dikala zaman prasejarah berhenti.

-Sejarah dalam arti luas mencakup zaman prasejarah dan zaman sejarah.

-Sejarah dalam arti sempit adalah kurun waktu sejak adanya tulisan.

PEMBABAKAN MASA PRASEJARAH

Segala hal dari zaman purba seperti susunan tanah,peninggalan-peninggalan yang terkubur dalam tanah , prasasti, bahasa gambar-gambar, kuburan-kuburan,peninggalan perkakas, dan lain-lain dipelajari dalam ilmu purbakala (Arkeologi). Sedangkan ilmu yang mempelajari fosil-fosil disebut Paleontologi.

PEMBAGIAN ZAMAN PRASEJARAH

Zaman prasejarah dibagi menjadi dua zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam.

Zaman Batu

Karena pada zaman itu alat-alat penunjang kehidupan manusia sebagian besar masih terbuat dari batu.

1. Zaman Batu Tua ( Paleolitikum )

Kehidupan pada zaman ini manusia masih sangat sederhana, Mereka hidup secara berkelompok (satu kelompok kecil beranggotakan berkisar antara 10-15 orang). Tempat tinggal mereka berpindah-pindah, dari satu tempat ke tempat lainnya (nomaden) seiring dengan usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan makan mereka sepenuhnya tergantung pada alam, sehingga cara mereka mencari makan sering disebut dengan food gathering (mengumpulkan makanan) dan berburu. Mereka umumnya tidak berpikir tentang hari esok. Apa yang dapat diperoleh pada hari itu terus dimakan. Peralatan mereka terbuat dari batu kasar yang belum dihaluskan atau diupam, berupa kapak genggam dan alat-alat dari tulang dan tanduk.

2 . Zaman Batu Madya (Mesolitikum )

Manusia pada zaman ini sudah mulai hidup menetap, membuat rumah-rumah panggung di tepi pantai atau gua-gua dan ceruk-ceruk di dalam batu padas. Mungkin juga, mereka sudah bercocok tanam sederhana.

Mereka memilih tempat tinggal yang terlindung dari ancaman binatang buas, seperti pada gua-gua dekat aliran sungai. Pada gua-gua ini banyak ditemukan Artefak-artefak (yaitu benda-benda kebudayaan manusia pada masa lampau yang berhasil ditemukan melalui penggalian yang dilakukan oleh para ahli Arkeologi) seperti perhiasan-perhiasan, pecahan gerabah dan periuk belanga.

Dari temuan gambar-gambar pada dinding gua dekat daerah Maros di Sulawesi Selatan, dapat kita bayangkan bahwa mereka sudah mempunyai jiwa seni untuk membuat tapak tangan berwarna merah dan gambar seekor babi hutan. Pada zaman ini kehidupan manusia masih bersumber dari alam seperti Zaman Paleolitikum. Peralatan mereka terbuat dari batu yang belum dihaluskan, dari tulang-tulang binatang/tanduk. Satu hal yang memperlihatkan mereka lebih maju dari Zaman Paleolitikum ialah pembuan gerabah dan periuk belanga. Mereka juga sudah melakukan pembagian pekerjaan berdasarkan jenis kelamin. Orang laki-laki berburu binatang, yang perempuan mengurus anak dan membuat anyaman, seperti keranjang, serta mengumpulkan makanan, sayur-sayuran, dan buah-buahan.

3 . Zaman Batu muda ( Neolitikum )

Manusia pada zaman ini sudah mempunyai tempat tinggal tetap dalam bentuk kelompok-kelompok pada areal tertentu. Mereka sudah mulai bercocok tanam (mengolah hasil sendiri Sesuai dengan kebutuhan mereka), atau disebut dengan menghasilkan makanan (food producing). Peralatan mereka terbuat dari batu yang sudah diasah sempurna, dalam bentuk kapak-kapak persegi yang telah diberi hiasan yang indah sesuai dengan perkembangan seni pada waktu itu. Namun, bukan berarti semua peralatan mereka berbentuk kapak. Alat-alat lain juga ada dalam berbagai macam bentuk dan jenis, besar maupun kecil, untuk memenuhi macam-macam keperluan. Semua alat-alat itu digunakan dengan tangkai, seperti kapak, tombak, panah, dan lain-lain.

Selain itu ada pula peralatan yang disebut kapak lonjong. Bentuk alatnya bundar telur dan agak meruncing pada ujungnya yang merupakan tempat tangkainya. Tangkai dihubungkan dengan alat batu yang menyempit, kemudian diikat dengan rotan. Daerah irian merupakan wilayah yang banyak menggunakan kapak lonjong sebagai bukti peninggalan budaya Neolitikum.

Benda peninggalan lain adalah perhiasan gelang-gelang dan biji-biji kalung dari batu. Jadi berdasarkan hasil peninggalan itu dapat disimpulkan bahwa dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya, pada Zaman Neolitikum ini terjadi perubahan-perubahan yang sangat besar. Para ahli menganggap telah terjadi suatu revolusi dalam kehidupan manusia. Revolusi yang dimaksud adalah terjadinya perubahan sifat kehidupan dari mengumpulkan makanan dan mengandalkan seluruh kebutuhan hidupnya pada apa yang telah tersedia di hutan (food gathering) ke usaha mengolah dan menghasilkan sendiri seluruh kebutuhan hidupnya (food producing).

4 . Zaman Batu Besar (Megalitikum )

Manusia pada zaman ini sudah mampu menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar (mega = besar, lithos = batu). Zaman ini mulai berkembang dari Zaman Neolitikum Sampai Zaman Perunggu. Kehidupan manusia pada zaman ini sudah teratur dan telah mengenal bentuk-bentuk pertama sistem pemerintahan kerajaan (Prothotype kerajaan). Bangunan Megalitik pada umumnya dibuat dari batu inti yang utuh kemudian diberi bentuk dan dipahat sesuai dengan keperluannya. Jadi pengerjaannya sedikit saja.,

Di Indonesia banyak sekali ditemukan bangunan Megalitik seperti di Jawa, Sumatera Barat dan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan. Tradisi Megalitik ini berkaitan dengan unsur kepercayaan yang mendorong terciptanya benda-benda dan bangunan Megalitik.

Bangunan Megalitikum antara lain:

- Menhir adalah tugu batu tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang.

- Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang dan biasanya di bawah dolmen sering ditemukan kubur batu.

- Sarkofah adalah peti jenazah yang terbuat dari batu bulat (batu tunggal).

-Kubur batu adalah peti jenazah yang terbuat dari batu pipih

-Punden berundak-undak merupakan sebuah bangunan suci tempat memuja roh nenek moyang yang dibuat dalam bentuk bertingkat-tingkat.

- Waruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat.

- Arca di zaman megalitikum menggambarkan binatang dan manusia.

Zaman Logam

Nama dari Zaman Logam diperoleh karena kehidupan manusia pada saat itu alat-alat penunjangnya sebagian besar terbuat dari logam. Berdasarkan temuan barang-barang dari logam timbul dugaan tentang terjadinya persebaran/perpindahan bangsa-bangsa ke Indonesia. Atau tentang adanya hubungan dagang antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa Asia yang telah mengenal logam.

Zaman Logam ini terbagi lagi atas Zaman tembaga, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi. berdasarkan jenis logam yang ditemukan oleh para ahli, zaman perunggu yang paling .dikenal di Indonesia.

Zaman Tembaga

Kehidupan manusia pada zaman ini sudah dapat mengolah logam tembaga yang disesuaikan dengan bentuk-bentuk peralatan yang dibutuhkannya. Tetapi zaman ini tidak pernah mempengaruhi masyarakat Indonesia.

Zaman Perunggu

Manusia pada zaman ini sudah mampu membuat alat-alat dari perunggu yang merupakan logam campuran antara timah dan tembaga, Pada zaman ini peralatan yang dikenal luas adalah kapak perunggu, di samping ltu ada pula tombak besar bermata lebar seperti kapak. Tombak itu sangat indah dan kemungkinan digunakan sebagai benda-benda upacara. Nekara juga digunakan sebagai benda-benda upacara misalnya, untuk memohon turunnya hujan.

Zaman Besi

Kehidupan manusia pada zaman besi, sudah dapat melebur bijih-bijih besi dalam bentuk alat-alat yang sesuai dengan kebutuhkannya. Di Indonesia penemuan benda-benda dari besi terbatas jumlahnya dibandingkan dengan benda-benda perunggu. Alat-alat besi yang banyak ditemukan antara lain: mata kapak, mata pisau, tombak, dan gelang besi. Zaman ini juga memperlihatkan kepada kita tentang kemahiran teknologi. Sebab menurut para ahli, pembuatan alat-alat besi menunjukkan kebudayaan yang lebih maju dibandingkan dengan pembuatan alat-alat dari perunggu.